Jumat, 12 Mei 2017

Makalah Membaca dan Sastra Kaitan Membaca Dengan Sastra

BAB I
PENDAHULUAN

     A. Latar Belakang
Dewasa ini penyebaran informasi tidak hanya terjadi secara langsung (melalui lisan),tetapi juga melalui media cetak dan media elektronik.Perkembangan zaman ini menuntut masyarakat untuk cakap dalam membaca, agar mampu menyerap informasi yang dapat mengembangkan dirinya.
Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama bagi pengajaran bahasa itu sendiri juga bagi mata pelajaran lain. 
Di sekolah dasar, pembelajaran membaca tidak hanya dilakukan dengan menggunakan bahan ajar non sastra, tetapi juga dengan sastra.Anak-anak secara umum menyukai karya sastra, terbukti mereka suka mendengarkan dongeng-dongeng atau cerita rakyat.Hal ini diharapkan, dengan membaca sastra dapat menumbuhkan minat baca anak dan mampu mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

B. Rumusan Masalah
        Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalam makalah ini yaitu :
1.     Apa itu membaca ?
2.     Apa itu sastra anak ?
3.     Apa tujuan pembelajaran bahasa dan sastra di SD ?
4.     Apa kaitan membaca dengan sastra ?

C. Tujuan Penulisan
        Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai barikut:
1.     Pengertian dari membaca
2.     Pengertian dari sastra anak
3.     Tujuan mempelajari bahasa dan sastra di SD
4.     Kaitan dari membaca dengan sastra








BAB II
 PEMBAHASAN
A. Membaca
1.Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh   pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1979:7).
Membaca pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Djuanda, 2008:112).
2. Tujuan Membaca
Secara umum tujuan membaca menurut Akhadiah (dalam Djuanda, 2008)   adalah sebagai berikut:

a.     Salah satu tujuan membaca ialah untuk mendapatkan informasi. Informasi yang  dimaksud di sini mencakup informasi tentang fakta dan kejadian sehari-hari sampai informasi tentang teori serta penemuan ilmiah yang canggih.Tujuan ini terkait dengan keinginan pembaca untuk mengembangkan diri.
b.      Meningkatkan citra diri. Pembaca seperti ini mungkin membaca penulis kenamaan bukan karena berminat pada karya sastra tersebut tetapi lebih pada tujuan meningkatkan gengsinya. Kegiatan membaca bagi orang seperti ini sama sekali bukan merupakan kebiasaan, hanya sesekali saja.
c.      Melepaskan diri dari kenyataan. Pada saat seseorang merasa jenuh, sedih, atau putus asa, mereka berusaha untuk mencari hiburan. Dengan demikian,  membaca merupakan sublimasi atau penyaluran yang positif. apalagi jika yang dibacanya bacaan yang bermanfaat.
d.      Membaca untuk tujuan rekreatif. Seseorang membaca untuk tujuan kesenangan atau hiburan.Tentu saja bacaan yang dipilih untuk tujuan ini bacaan ringan yang disenanginya.
e.      Mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis. Tujuan inilah yang paling tinggi.Biasanya buku-buku yang dipilih untuk tujuan membaca seperti ini buku yang bernilai sastra.
3. Teknik Membaca
       a. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas/kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang (Tarigan, 1979)
     
  b. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati melibatkan pengaktifan mata dan ingatan.Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi.
Membaca dalam hati meliputi:
1)    Membaca ekstensif, artinya membaca secara luas, meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat,
2)    membaca intensif, adalah studi schemata, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari (Tarigan. 1979).
B. Sastra Anak
1. Pengertian Sastra Anak
Pengertian sastra anak sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan sastra orang dewasa.Keduanya sama-sama berada pada wilayah sastra yang mencakup kehidupan dengan segala perasaan, pikiran dan wawasan kehidupan, yang berbeda hanya fokusnya saja (Djuanda, 2008:254).
Sebagaimana dinyatakan oleh Stewig (dalam Supriyadi, 2006) bahwa pengertian sastra anak sulit didefinisikan, karena sastra anak sabgat bervariasi,
Baik dari segi genre/kategori (fiksi, biografi, puisi, cerita rakyat, dll.), format, dan
masalah pokok/topic (missal tentang persahabatan).Sastra orang dewasa juga dapat digunakan sebagai sastra anak untuk menanamkan moral, kepercayaan agama, dan hal positif lainnya (Supriyadi, 2006).
Seperti halnya sastra orang dewasa, sastra anak juga sama jenisnya, yakni: prosa (dongeng, cerita bergambar, cerita pendek, dll.), puisi, dan drama.
2. Manfaat Sastra Anak
Ada beberapa manfaat sastra untuk anak, diantaranya menimbulkan kesenangan yang berimplikasi pada pengembangan kemampuan imajinatif, mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru tentang berbagai hal. Melalui sastra, perkembangan bahasa anak dapat berkembang lebih cepat, anak dapat mengembangkan kemampuan lintas kurikulum, maksudnya dengan membaca sastra,  anak dapat mempelajari bidang studi, termasuk bahasa, pengetahuan sosial budaya, sains, dan kewarganegaraan.

Djuanda (2008) mengungkapkan bahwa nilai pendidikan yang dapat diserap anak-anak dari bacaan sastra:
(1) membantu perkembangan bahasa,
(2) mengembangkan kemampuan membaca,
(3) mengembangkan kepekaan terhadap cerita,
(4)meningkatkan kelancaran membaca, dan
(5) meningkatkan kemampuan menulis.

C. Tujuan Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SD

Diungkapkan dalan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Depdiknas dalam Djuanda, 2006) bahwa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, siswa harus dilatih lebih banyak menggunakan bahasa ubtuk berkomukikasi, bukan dituntut lebih banyak menguasai tentang bahasa.Sedangkan pengajaran sastra ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra.
Huck dkk. (dalam Djuanda, 2006) berpendapat bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberipengalaman pada murid yang akan berkontribusi pada empat tujuan, yakni
(1) menumbuhkan kesenangan pada buku,
(2) menginterpretasi bacaan sastra,
(3) mengembangkan kesadaran bersastra,
(4) mengembangkan apresiasi.
D. Kaitan Membaca dengan Sastra
Seperti dikemukakan pada sub bab sebelumnya, sastra dapat berfungsi memberikan kesenangan dan juga mendidik. Dengan kesenangan yang dimiliki anak-anak terhadap sastra sangat dimungkinkan kemampuan membaca anak akan lebih meningkat. Selanjutnya membaca sastra dapat mengembangkan anak dalam berpikir naratif, karena banyak sastra yang berbentuk cerita naratif.
Rofiudin (1999) menyatakan banyak penelitian mengenai pembelajaran membaca dengan menggunakan karya sastra.Ditemukan bahwa anak-anak memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam kosa kata dan pemahaman membaca dibandingkan dengan anak-anak yang memperoleh pembelajaran membaca yang tidak menggunakan karya sastra.

*    Keterampilan membaca  karya sastra
Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui membaca seseorang akan bertambah pengetahuannya. Dengan kata lain, melalui membaca seseorang akan banyak memeroleh informasi sesuai dengan apa yang dibacanya, termasuk juga membaca karya sastra.
Dalam dunia kesastraan seorang guru yang akan menyampaikan materi kesastraan perlu memperhatikan kaitannya antara hubungan kemampuan membaca dalam bahasa asing dan pengajaran sastra. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena sudah tidak terlalu diperhatikan dalam pengajaran bahasa, sedangkan dalam praktiknya keduanya hubungan yang sangat erat. Selain itu, dapat mempertimbangkan pendekatan sastra pada prinsipnya dan menjadi kategori dasar yang mungkin bermanfaat untuk guru dalam rangka menghadapi kesulitan dalam pembelajaran sastra khususnya dalam kaitannya dengan sastra dalam bahasa asing.
Tarigan (2008:123) mengatakan pada hakikatnya kegiatan membaca terdiri dari dua aspek yaitu ada isi (content) dan bahasa (language). Keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Kemudian, keserasian diantara keduanya merupakan cerminan dan keindahan suatu bahan bacaan.
Kaitannya dengan kemampuan membaca, ada dua cakupan yang berbeda yaitu, membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading dan membaca sastra (literary reading).

a.       Membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading.
Membaca bahasa ini memiliki dua tujuan. Tujuan tersebut adalah pertama, untuk mengembangkan daya kata (increasing word power). Kedua, untuk mengembangkan kosa kata (developing vocabulary). Dimana setiap oroang pada umumnya memiliki dua jenis daya kata. Satu digunakan dalam keterampilan berbicara dan menulis. Kemudian, yang satunya lagi dipergunakan dalam keterampilan membaca dan menulis.

b.      Membaca sastra (literary reading)
Membaca sastra adalah membaca teks atau naskah-naskah yang berkaitan dengan teks atau karya-karya yang berhungan dengan kesastraan. Suatu karya sastra sangat berhubungan dengan keindahan (estetik). Keindahan suatu karya sastra tercermin dari keserasian, keharmonisan antara keindahan bentuk dan keindahan isinya. Sehingga, dapat dikatakan suatu karya sastra itu indah apabila bentuk dan isinya sama-sama indah. Kemudian, terdapat keserasian dan keharmonisan dari keduanya.


*    Pemilihan Bahan Sastra untuk Pembelajaran Bahasa di SD
Buku sastra anak tidak dibatasi oleh siapa pengarangnya, anak-anak atau dewasa.Dengan demikian orang dewasa atau guru dapat memilah-milah buku sastra untuk anak bukan mengacu pada siapa pengarangnya, melainkan pada isi sastra itu sendiri.Jadi bekal yang wajibdiketahui bila mengevaluasi buku sastra anak-anak adalah seperangkat nilai ekstrinsik dan intrinsik sastra yang sesuai dengan kemampuan melihat dan memahami dunia anak-anak (Djuanda, 2006).

Tugas guru dan orang tua atau pustakawan dalam memilih buku sastra anak adalah melakukan penelitian lebih rinci terhadap unsur-unsur yang lazimada dalam setiap bacaan cerita (fiksi). Unsure-unsur itu meliputi
(1) alur,
(2) latar,
(3) tema,
(4) tokoh,
(5) gaya,
(6) sudut pandang, dan,
(7) format buku cerita (Huck dalam Djuanda, 2006).

1. Alur
Buku sastra anak memerlukan alur yang rapi yang saling berkaitan, yang membuat anak penasaran untuk terus membacanya sampai akhir.

2. Latar Cerita
Dalam cerita biasanya terjadi pada masa lalu, masa sekarang, ataupun masa yang akan dating. Latar tempat berkaitan dengan lokasi geografis cerita terjadi.Latar juga harus dapat menceritakan suasana yang mampu makna tertentu dan menggerakkan emosi pembaca.

3. Tema Cerita
Buku sastra untuk anak sebaiknya memiliki tema yang mengandung nilai-nilai moral yang positif, misalnya kejujuran, kasih saying, keadilan, persahabatan, ketaqwaan, dan sebagainya yang dapat memberikan nilai positif bagi kepribadian anak.

4. Tokoh Cerita
Kebanyakan anak-anak menyukai tokoh-tokoh yang memiliki sifat berani, cerdik, baik, dan kepahlawanan.

5. Gaya Cerita
Dalam karya fiksi, gayaadalahg cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca (Aminudin dalam Djuanda, 2006)
Gaya cerita hendaknya mencerminkan cerita dan latar belakang tokoh dengan bahasa yang tepat yang mampu menarik perhatian anak sebagai pembaca.






6. Sudut Pandang
Sudut pandang orang ketiga biasanya lebih disukai anak-anak, karena pengarang bisa leluasa mengeksploitasi apa saja yang menjadi obsesi kepengarangannya. Sedangkan suidut pandang orang pertama yang mengguknakan tokoh ‘aku’,  sering membuat anak-anak kurang puas, karena jangkauan pengarang dalam bercerita menjadi terbatas (Huck dalam Djuanda, 2006).













BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca adalah  proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui /bahasa tulis.
Pembelajaran memmbaca dengan menggunakan karya sastra dapat menimbulkan kesenangan pada anak yang berimplikasi pada peningkatan kemampuan membaca dan pemikiran yang naratif dan imajinatif.

Seperti yang dinyatakan oleh Rofiudin (1999), banyak penelitian mengenai pembelajaran membaca menggunakan karya sastra, ditemukan bahwa anak-anak memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam kosa kata dan pemahaman membaca dibandingkan dengan anak-anak yang memperoleh pembelajaran  membaca yang tidak berdasarkan karya sastra.
Pemilihan buku sastra untuk anak tidak terpaku pada siapa pengarangnya, melainkan pada isi sastranya, nilai ekstrinsik dan intrinsic yang sesuai dengan kemampuan melihat dann memahami dunia anak.


B. Saran
Kebanyakan anak-anak menyukai sastra, dengan alasan ini, pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan menggunakan karya sastra agar minat baca dan kemampuan membaca anak meningkat.Oleh karenanya, pembelajaran haruslah berlangsung menyenangkan, jangan sampai menjadi beban bagi anak-anak.

Buku adalah gudangnya ilmu, maka orang dewasa atau pun guru sebaiknya membiasakan anak untuk membaca sejak dini, dengan bacaan-bacaan yang disukainya (buku sastra).Bila minat baca anak meningkat, dan mulai terbiasa membaca sebagai suatu kesenangan, maka setidaknya telah membangun budaya membaca kepada mereka sebagai tunas bangsa.









DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

Djuanda, Dadan. 2008.  Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia diSekolah Dasar. Bandung: Pustaka Latifah

Rofiudin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi.1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Depdiknas


Supriyadi.2006. Pembelajaran Sastra yang Apresiatiif dan Integratif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

1 komentar:

  1. Your Affiliate Money Making Machine is waiting -

    Plus, getting it running is as simple as 1--2--3!

    Here are the steps to make it work...

    STEP 1. Choose which affiliate products you want to push
    STEP 2. Add some push button traffic (it ONLY takes 2 minutes)
    STEP 3. Watch the system grow your list and sell your affiliate products for you!

    So, do you want to start making profits?

    Your MONEY MAKING affiliate solution is RIGHT HERE

    BalasHapus

Makalah