BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sudah
menjadi kewajiban seorang guru untuk membantu peserta didik mencapai berbagai
kompetensi yang diharapkan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu
diusahakan agar interaktif, imperatif, berpartisipasi aktif, serta memberikan
keempatan yang cukup bagi prakarsa, kratifitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dari perkembangan fisik bagi peserta didik.
Keberhasilan
pembelajaran secara keseluruhan sangat bergantung pada keberhasilan guru
merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakikatnya merupakan
bagian yang tak terpisahkan dengan silabus, yakni perencanaan, tentang apa yang
akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran.
Oleh karena
itu peserta didik dituntut untuk memaksimalkan kratifitas potensi diri dalam
merancang pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Salah satu usaha guru yang termasuk ke dalamnya adalah pengembangan materi
pembelajaran.
Upaya
pengembangan materi pembelajaran sebaiknya selalu berpijak pada prinsip
relevansi, konsistensi, mengandung nilai etik, sistematik dan logic, serta
ilmiah dan kecukupan.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa Pengertian Materi Pembelajaran ?
b.
Apa Jenis-jenis Materi Pembelajaran
?
c.
Apa Prinsip-prinsip Pengembangan
Materi ?
d.
Apa Penentuan Cakupan dan Urutan
Materi Pembelajaran ?
e.
Apa Pengembangan Sumber dan Bahan
Ajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Materi Pembelajaran
Dalam sebuah
artikel yang ditulis oleh Ahmad Sudrajad (2008) menjelaskan bahwa secara garis
besar materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan
(kognitip), keterampilan (psikomotor) dan sikap (apektif) yang harus dikuasai
oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi
pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang harus
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran tersebut.
Agar peserta
didik dapat membuat persiapan yang berguna daya dan berhasil guna, maka guru dituntut
memahami berbagai aspek yang berkaitan
dengan pengembangan materi pembelajaran baik berkaitan dengan jenis-jenis
maupun prinsip-prinsip pengembangan materi serta mengukur epektifitats
persiapan tersebut.
B.
Jenis-jenis
Materi Pembelajaran
Dalam sebuah buku “Perencanaan Pengajaran” oleh Drs.
Harjanto (2010) jenis-jenis materi pembelajaran di klasifikasikan sebagai
berikut :
1. Fakta
Fakta yaitu
segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek,
peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen
suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran sejarah : (peristiwa
perang khanda).
2. Konsep
Konsep yaitu
segala hal yang berwujud pengertian-pengertian baru yang biasa timbul sebagai
hasil pemikiran, meliputi defenisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi
dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran ilmu kalam: bahwa Allah SWT
memiliki sifat jaiz dan nama-nama yang baik (asmaul husna).
3. Prinsip
Prinsip
yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi yang penting, meliputi
detil, rumus, adagium, postulat, paradigm, teorema, serta hubungan antar konsep
yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Contoh: dalam mata pelajaran agama
Islam yang berdilogikan ketauhidan yang bersumber dari Al-qur’an dan hadits
serta bernilaikan ajaran Islam.
4. Prosedur
Merupakan
langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan
kronologi suatu sistem. Contoh: dalam mata pelajaran fiqih tentang cara
berwudhuk serta rukun dan sunnah wudhuk.
5. Sikap atau
Nilai
Merupakan
hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong
menolong, semangat dan minat belajar serta bekerja. Contoh dalam mata pelajaran
geografi: pengamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yaitu
pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumber
daya, pembangunan berkelanjutan.
Aspek-aspek di atas merupakan dasar pertimbangan dalam
menentukan bahan pelajaran dan rinciannya. Suatu satuan bahahsan yang telah
ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang konsep-konsep apa yang
dikandung serta prinsip-prinsip apa yang tertuang yang kemudian akan
disampaikan pada peserta didik.
C.
Prinsip-prinsip
Pengembangan Materi
Prinsip-prinsip
yang dijadikan dasar dalam penentuan materi pembelajaran adalah
kesesuaian/relevansi, konsistensi, ilmiah, mengandung nilai etik dan kecukupan
(adequacy)
1. Relevansi
Materi
pembelajaran hendaknya dengan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang
diharapkan dikuasai peserta didik berupa manfaat fakta maka materi pembelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis
materi yang lain.
2. Konsistensi
Jika
kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik ada 4 macam maka materi yang
harus diajarkan juga meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh peserta didik adalah operasi aljabar bilangan untuk akar
(matematika kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan merasionalkan bentuk akar.
3. Mengandung
Segi-segi Etik
Materi yang
akan dikembangkan hendaknya mengedepankan perkembangan moral peserta didik
sesuai dengan norma-norma agama dan kebudayaan masyarakat.
4. Ilmiah
Ilmiah
disini diartikan bahwa materi pembelajaran itu bersumber dari buku sumber yang
baku, dan pribadi guru yang propesional. Buku sumber yang baku umumnya disusun
oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku.
5. Sisimatik
dan Logik
Materi
disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologi
para siswa. Dengan demikian diharapkan isi materi dapat dengan mudah diserap
dan dimengerti oleh para siswa dan dapat terus diamati serta dievaluasi
keberhasilannya.
6. Adequacy
(Kecukupan)
Materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik sesuai
kompetensi dasar yang diajarkan.
Dalam pengembangan
materi pembelajaran seorang pendidik/guru harus mampu mengidentifikasi materi
pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini :
1. Potensi
peserta didik.
2. Relevansi
dengan karakteristik daerah.
3. Tingkat perkembangan
fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik.
4. Kebermanfaatan
bagi peserta didik.
5. Struktur
keilmuan.
6. Aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
7. Relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
8. Alokasi
waktu.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan materi
pembelajaran merupakan keniscayaan yang harus dilakukan secara continue atau
kesinambungan dengan selalu memperhatikan aspek konsep, fakta, prinsip, proses,
nilai, dan keterampilan.
D.
Penentuan
Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
1. Penentuan Cakupan dan Uraian Materi
Pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi
pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif,
ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses
pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi
dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Kecukupan atau memadainya cakupan
materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu
materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi
dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk
memberikan kemampuan kepada peserta didik dibidang jual beli, maka uraian
materinya mencakup.
1.
Penguasaan
atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi.
2.
Rumus
menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan.
3.
Penerapan/aplikasi
rumus menghitung laba dan rugi.
2. Urutan Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan
proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika diantara beberapa materi
pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifatt prasyarat akan menyulitkan
peserta didik dalam mempelajarinya. Misal, materi pendidikan seperti
dasar-dasar pendidikan. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari
perencanaan pembelajaran jika materi dasar-dasar pendidikan belum
dikuasai/dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup
serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu:
pendekatan procedural dan hierarkis.
a.
Pendekatan
Procedural
Urutan materi pembelajaran secara
procedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan
langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
b.
Pendekatan
Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara
hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau
dari atas ke bawah.
E.
Pengembangan
Sumber dan Bahan Ajar
1. Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resource) adalah informasi
yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai
perwujudan kurikulum. Jadi orang yang dimaksud sumber belajar bukan hanya buku
perpustakaan akan tetapi apa yang kita gunakan orang, dan benda tertentu adalah
termasuk sumber belajar.
Abdul Majid
(2008) mengklasifikasikan sumber belajar sebagaimana berikut :
a.
Tempat atau
lingkungan alam sekitar yaitu dimana seseorang dapat mmelakukan belajajr atau
proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sumber
belajar. Misalnya, perpustakaan, museum, atau alam takambang jadi guru.
b.
Benda, yaitu
segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta
didik. Misalnya candi, situs peninggalan sejarah.
c.
Orang, yaitu
siapa saja yang memiliki kemampuan tertentu dan peserta didik dapat belajar sesuatu.
Misal guru, polisi, geologi, dan para ahli lainnya.
d.
Buku, segala
buku yang dapat dibaca secara mendalam oleh perserta didik dan memberikan
informasi pengetahuan (transfer of knowledge).
e.
Peristiwa
dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa pemboman (bom bunuh diri)
bencana alam, dan peristiwa lainnya yang oleh guru dapat dijadikan sebagai
sumber belajar.
2. Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instruktional
materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Abdul Majid mendefenisikan bahan ajar sebagai segala
bentuk bahan yang digunakan oleh seorang guru dalam rangka melaksanakan
pendidikan yang dilakukan.
a.
Jenis Bahan
Ajar
Bentuk bahan ajar dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 bagian, yaitu :
1.
Bahan Ajar
Cetak
Bahan ajar cetak selain mudah
ditampilkkan serta lebih praktis untuk digunakan. Adapun bentuk bahan cetak
diterangkan di bawah ini :
a) Handout
Handout
adalah bahan tertulis yang telah dipersiapkan guru untuk menambah pengetahuan
peserta didik.
b) Buku
Buku
merupakan rujukan materi yang pertama kali, karena isi dari buku lebih bisa
dipertanggung jawabkan oleh pengarangnya.
c) Modul
Modul adalah
sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri tampa buku.
d) Lembar kegiatan
siswa
Lembar
kegiatan siswa adlah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik.
e) Brosur
Brosur
adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat
tanpa dijilid atau juga selebaran yang berisi keterangan singkat akan tetapi
lengkap dengan suatu objek.
f)
Leaflet
Leaflet
adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran kertas yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit.
g) Photo
Photo/gambar
sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setiap
selesai melihat sebuah photo atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang
pada akhirnya dapat menguasai satu atau lebih.
h) Model/maket
Misalnya
dalam pelajaran biologi, akan lebih mudah bagi peserta didik untuk memahami
tentang organ tubuh manusia jikamodel dihadapkan langsung kepada peserta didik.
2.
Bahan Ajar
Dengar
a) Kaset,
Piringan Hitam, Compac Disk
Pelajaran
listening merupakan salah satu contoh penggunaan bahan ajar kaset yang berisi
tentang informasi/data tentang suara pelajaran tertentu, atau juga berisi
tentang music.
b) Broadcast
Maraknya
pecinta broadcast pada akhir-akhir ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pembelajaran yang bersifat masal, apalagi pada umumnya penggunanya
adalah para remaja dan pemuda, yang tentunya perlu terus mendapatkan bimbingan
yang positif.
3.
Bahan Ajar
Pandang Dengar (Audio Visual)
Video Film
Pemakalah meyakini bahwa diantara
kawan-kawan masih banyak yang mengetahui tentang sebuah film tentang
pembantaian pembesar-pembesar Indonesia “G30/S-PKI” kisah nyata tersebut salah
satu dari jenis-jenis materi yang didokumentasikan dalam sebuah film.
4.
Bahan Ajar
Multimedia Interaktif
Penggunaan teknologi sudah
seharusnya dilakukan oleh para pendidik seperti bahan ajar multimedia
interaktif yang di dalamnya perpaduan dua atau lebih media (auudio, teks,
grafik, gambar, animasi, video) dengan menggunakan bahan ajar multimedia yang
di desain dengan baik akan membuat pelajaran
lebih menarik dan lebih disukai oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar materi pembelajaran (instructional
materials) adalah pengetahuan (kognitif) keterampilan (psikomotor) dan sikap
(apektif) yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar
kompetensi didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang harus
ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang terpenting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai
sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
Dalam buku “Perencanaan Pengajaran” oleh Drs. Harjanto
(2010) jenis-jenis materi pembelajaran sebagai berikut :
1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip
4. Prosedur
5. Sikap dan
nilai
Adakalanya dalam suatu mata pelajaran terdapat satu
atau lebih jenis-jenis materi pembelajaran, dalam hal ini peranan guru yang
profesional sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan (input) sebagai wawasan dari
berbagai sumber belajar dan menggunakan bahan ajar dinamis mengikuti
perkembangan zaman yang kemudian pengetahuan-pengetahuan itu diolah (proses
transformasi) dan (Outputnya) adalah akumulatif pengetahuan yang kemudian
diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penjelasan di atas merupakan hakikat pengembangan
materi pembelajaran dengan selalu mengedepankan prinsip-prinsip pengembangan
materi pembelajaran yaitu adalah adanya kesesuaian/relevansi, konsistensi,
ilmiah, mengandung nilai etik, dan kecukupan (adequacy).
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, (2006) : Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Azra, Azyumardi.
2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : ICCE.
Anderson,
O.W.dkk. 2001. A Taxonomy For Learning Teaching and assessing, A
Revision
of Bloom’s Taxonomy of education Objectivies. Nwe York :
Logman.
Arend,
I.R. 2008.Learning to Teaching. Buku Dua. Penerjemah Helly Prajitno
Soetjipto dan Sri Mulyantini
Soetjipto. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
http://makalah4you.blogspot.com/2015/02/pengembangan-materi-pembelajaran.html
0 komentar:
Posting Komentar